Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana

Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
Risma, lulusan Poltekkes yang menjual makanan khas Jambi di pasar apung KCBN Muarajambi. Foto Humas Kemendikbudristek

"Kalau banjir akibat luapan air Sungai Batanghari menjadi berkah bagi kami, karena pasar apung makin ramai," ucapnya.

Selain tiga makanan khas itu, ada juga kerupuk opak yang disajikan dengan bumbu sate Padang. Opak ini dimakan dengan lontong dan rasanya maknyus.

Walaupun banyak wisatawan datang, warga sekitar tidak mau memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Dagangan mereka itu dijual rata-rata Rp 5 ribu.

Agar bisa berbelanja di pasar apung, Anda harus menyewa perahu yang disewakan dengan tarif Rp 20 ribu per 45 menit.

Bagi yang ingin sewa perahu sekaligus dengan pedayungnya,  cukup mengeluarkan uang Rp 25 ribu.

Rocky, pemilik perahu di pasar apung mengungkapkan rata-rata pedagang ini berpendidikan tinggi.

"Ini yang jualan kebanyakan sarjana lho," kata Rocky.

Rocky juga sempat menikmati bangku kuliah. Namun, karena terkendala dana, dia berhenti.

Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, perempuan pelaku utama, mayoritas sarjana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News