Menguatkan Masyarakat Adat Turilenrang Lewat Pelestarian Tanaman Obat Warisan Leluhur

Menguatkan Masyarakat Adat Turilenrang Lewat Pelestarian Tanaman Obat Warisan Leluhur
Kaum Perempuan Adat Turilenrang, Komunitas Balassuka di Kabupaten Gowa. Foto dok: Direktorat KMA

Kondisi geografis wilayah adat Balassuka menopang ketersediaan bahan baku herbal seperti jahe merah, jahe putih, temulawak, kunyit, kunyit hitam, serai, dan lainnya yang diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan.

Pengobatan menggunakan tanaman herbal masih sangat terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal, fitofarmaka, dan kosmetika tradisional.

Meramu herbal seperti jamuan-jamuan merupakan pengetahuan yang diperoleh dari warisan leluhur berdasarkan pengalaman yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Pengetahuan meracik tanaman obat merupakan salah satu peran perempuan adat Turilenrang untuk memastikan kesehatan anak-anak, orang tua, keluarga.

Utamanya penyakit yang bisa diatasi secara mandiri oleh perempuan adat, dan belum membutuhkan penanganan medis.

Tantangan ketersediaan layanan kesehatan medis yang tidak mudah dijangkau oleh masyarakat adat, dan ataupun obat-obatan yang disarankan oleh tenaga medis maupun dokter harus ditebus di luar kampung membutuhkan ketersediaan uang tunai yang kecenderungan harganya sangat mahal.

Situasi ini menjadikan masyarakat adat lebih mengutamakan praktik kesehatan tradisional dan mengembangkan pengetahuan ramuan herbal untuk mengatasi keluhan penyakit yang dialami.

Kepercayaan Komunitas Turilenrang pada pengobatan herbal yang dibangun atas dasar pengalaman empiric perempuan adat mempraktikkan pengobatan alami tanpa bahan kimia yang rendah resiko untuk penyakit seperti demam, batuk, dan lainnya.

Masyarakat Adat di Gowa masih menjaga kelestarian tanaman-tanaman herbal untuk pengobatan penyakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News