Menguji Langkah Kapolri: Kembali ke Khitah Presisi

Menguji Langkah Kapolri: Kembali ke Khitah Presisi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto : Ricardo/JPNN.com

Di sisi lain, survei LSI menunjukkan masyarakat masih menaruh kepercayaan kepada Polri untuk menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir J.

Kalau kita menengok hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dilakukan pada tanggal 11-17 Agustus 2022, ditemukan bahwa kepercayaan publik terhadap Polri menurun.

Opini publik tentu saja dinamis dan fluktuatif mengenai persepsi publik terhadap kasus Sambo. Namun satu hal yang pasti: berkat desakan dan kontrol publik, Polri ikut terdorong untuk berbenah!

Maka, menarik jajak pendapat dari lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) dengan periode survei pada 18 – 23 Agustus 2022. Riset ASI melaporkan bahwa sebanyak 70,4% responden mengatakan puas (gabungan antara cukup puas 56,7% & sangat puas 13,7%) terhadap kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam mengurai misteri penembakan Brigadir Brigadir J.

Hasil poling ASI memotret optimisme bahwa langkah-langkah Kapolri sudah berada di track yang benar. Sikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang akan menindak tegas kepada pejabat-pejabat Polri yang terlibat judi online dan sebagainya, juga dinilai positif oleh publik. Angkanya sebanyak 71,2% responden (gabungan cukup tegas 54,9% & sangat tegas 16,3%).

Kompleksitas kasus Sambo itulah awal dari degradasi citra Polri. Lebih rumit lagi tatkala keputusan Polri yang tidak menahan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, padahal statusnya telah menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J. Ihwal itu akan menjadi catatan buram soal perlakuan yang diskriminatif. Konsekuensinya, reputasi institusi kepolisian dipertaruhkan.

Walhasil, stigma selama ini, penegakan hukum yang tumpul ke atas runcing ke bawah akan terus mengemuka. Maka, penanganan kasus mesti transparan, dan tanpa basa-basi. Bila pejabat tinggi tidak diperlakukan adil di mata hukum (equality before the law), masyarakat Indonesia akan sulit memaafkan kelakuan Polri yang menyimpang dari spirit Presisi.

Karena itulah, Jenderal Listyo Sigit yang selama ini dikenal responsif dan dialogis agar sekiranya menangkap pesan yang bergulir di tengah-tengah masyarakat.

Di tengah slogan 'Polri Presisi' yang menggema pada masa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, institusi ini seketika tercoreng lantaran kasus Ferdy Sambo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News