Mengunjungi Daqing, Daerah Penghasil Minyak Terbesar di Tiongkok

Terinspirasi Spirit Wang Jinxi Taklukkan Sumur Ketiga

Mengunjungi Daqing, Daerah Penghasil Minyak Terbesar di Tiongkok
Pompa angguk tak jauh dari kompleks apartemen. Foto: Sudjatmiko/Jawa Pos
Saat itu, 26 September 1959, diwarnai hujan salju yang tebal, minyak muncrat dengan kerasnya dari pengeboran yang dilakukan Wang cs. Namun, tekanan minyak yang muncrat tersebut langsung diatasi. Wang pun tidak berpikir panjang. Dia bersama para pekerja ramai-rama berusaha menutup sumber minyak tersebut dengan campuran semen dan salju yang telah dicairkan.

Tak lama kemudian, semburan minyak itu dapat dikendalikan. Wang pun dinobatkan sebagai pahlawan dan dijuluki sebagai "Iron Man". Untuk mengenang perjuangan dan sepak terjangnya, pemerintah Tiongkok membangun museum khusus yang berkisah tentang perjuangan Wang Jinxi dan kawan-kawan.

Sementara itu, semburan sumur ketiga tersebut menjadi awal produksi tambang minyak di Kota Daqing. Sebab, kemudian ditemukan sumur-sumur lain di banyak lokasi. Pada 1963, sumur-sumur minyak di Kota Daqing mulai berproduksi. Produksi minyak Daqing mencapai puncak pada 1976, yakni 50 juta ton per tahun.

Saat ini, di bawah China National Petroleum Corporation (CNPC) yang di antaranya membawahkan PetroChina, Daqing mampu mempertahankan produksi minyak 1 juta barel per hari. "Jadi, bagi Tiongkok, Daqing sangat penting," tegas Hou Yunfu. (*/c5/ari)

KOTA Daqing (baca Ta-jing) merupakan kota penghasil minyak terbesar di Tiongkok. Meski banyak aktivitas penambangan minyak di tengah kota, Daqing


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News