Mengunjungi Epsom College, Kampus Asrama Inggris Pertama di Malaysia
Bisa Sekolah sejak Balita hingga Lulus SMA
Tentu saja, biaya sekolah berkualitas internasional tersebut cukup mahal. Rata-rata setahun mencapai 60 ribu ringgit atau setara Rp 234 juta. Itu belum termasuk biaya asrama yang dipatok 40 ribu ringgit atau Rp 156 juta per tahun. Meski biaya sekolah besar, Tony tetap ingin menyebarkan harapan kepada para calon siswanya. “Kami akan alokasikan 30 persen untuk penerima beasiswa,” tegasnya.
Dia berharap pada masa mendatang Epsom menjadi salah satu sekolah yang selaras dengan upaya integrasi negara-negara di Asia Tenggara. Menurut dia, nanti masyarakat ASEAN tak lagi berbicara tentang negaranya sendiri-sendiri, namun tentang ASEAN yang bakal bersaing dengan negara-negara "raksasa" seperti Tiongkok dan India.
"Apa yang bisa dilakukan CEO adalah mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas,” tandas entrepreneur berdarah Malaysia-Inggris itu. (*/c10/ari)
Sukkses mengembangkan bisnis penerbangan, founder AirAsia Group Tony Fernandes melebarkan sayap ke bidang pendidikan. Tony tengah membangun kompleks
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor