Mengunjungi Istanbul, Ibu Kota Budaya Eropa 2010
Kesulitan Komunikasi, Bisa Cari Relawan Berkaus Hijau Toska
Senin, 30 Agustus 2010 – 08:08 WIB

Miniaturk, salah satu tujuan wisata baru di Istanbul. Foto : Lutfi Rakhmawati/ Radar Jogja/JPNN
Saat berkunjung ke masjid, biasanya wisatawan diminta supaya mengenakan baju tertutup. Setiap pengunjung yang masuk ke Masjid Biru, misalnya, diharuskan masuk melalui satu pintu di sisi kanan. Sebenarnya ada beberapa pintu masuk yang bisa diakses. Tetapi, yang diperuntukkan khusus bagi wisatawan hanya satu. ''Yang lain digunakan untuk jamaah masjid yang ingin beribadah,'' terang Mohammed, salah seorang petugas keamanan Masjid Biru.
Di pintu masuk, setiap pengunjung wanita yang tidak mengenakan jilbab atau pakaian panjang akan diberi kain untuk menutup tubuh dan kepala. Kain persegi berwarna biru muda itu harus dikenakan selama berada di dalam masjid. Di pintu keluar, kain tersebut harus dikembalikan kepada petugas.
''Pengunjung perempuan biasanya tidak mengeluh meski harus mengenakan kain penutup selama berada di masjid. Sebelumnya, ada komunikasi mengenai peraturan di masjid sehingga wisatawan tidak merasa tersinggung,'' tutur Mohammed.
Selama musim panas kunjungan wisatawan ke Masjid Biru selalu membeludak dan lebih ramai jika dibandingkan dengan musim lain. Pada puncaknya, lebih dari 30 ribu orang mengunjungi masjid itu per hari.
Bersama Kota Pécs di Hungaria dan Essen di Jerman, Kota Istanbul dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa (European Capital of Culture) pada
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu