Mengunjungi Pesut Lokbere, Korban Abepura Berdarah 2000, Menyedihkan..

Mengunjungi Pesut Lokbere, Korban Abepura Berdarah 2000, Menyedihkan..
Pesut Lokbere (kiri). Foto: Cenderawasih Pos

Mendengar kondisi ini, Komnas HAM Papua dipimpin salah satu staf Melkior bertemu langsung korban di Wamena, Jayawijaya. Ramandey mengakui kondisi korban pelanggaran HAM ini sangat memprihatinkan.

“Kalau pun ada keluarga itu hanya membantu paling tidak makan, dan kebutuhan sederhana saja,” tuturnya. Korban sendiri mengaku selama ini belum pernah ada pemerintah atau lembaga lain melihatnya namun baru Komnas HAM yang mengunjunginya.

Dalam kondisi yang memprihatinkan ini, Lokbere menurt Ramandey memohon bantuan agar dia bisa berobat untuk kesehatannya. Sebab, kata Ramandey, dalam putusan terhadap kasus Abepura ini bahwa pelakunya bebas. 

Dengan putusan ini, menurut Ramandey, para korban sebanyak 53 orang yang salah satunya Pesut Lokbere tidak bisa mendapat apa-apa, baik kompensasi maupun hak-hak lainnya. “Tapi kemudian karena alasan putusan itu, dia tidak bisa mendapat pelayanan kesehatan,” katanya.

Komnas HAM setelah menyambangi korban Lokbere, Sabtu pekan kemarin dan telah menyiapkan surat rekomendasi kepada Dinas Kesehatan Papua tentang permintaan ke Dinkes mengambil langkah-langkah baik melalui Dinkes Papua atau pun Dinkes Jayawijaya untuk segera memberikan pelayanan kepada yang bersangkutan tanpa melihat status hukum dan keterbatasan dia.

Sekadar mengilas kembali, pecahnya kasus Abepura 7 Desember 2000 ini berawal dari penyerangan sekelompok warga ke Polsek Abepura. Setelah penyerangan ini, polisi melakukan pengejaran dan menyasar beberapa asrama dan permukiman warga sipil. 

Asrama yang menjadi sasaran aparat di antaranya Arama Ninmin (tempat korban, Pesut Lokbere kunjungi), Asrama Yapen Waropen, Asrama Ikatan Mahasiswa Ilaga (IMI) dan permukiman warga di Abe Pantai, Kotaraja, Skyline. Saat penyisiran diduga sempat terjadi penyiksaan, pengrusakan terhadap penghuni asrama.

Menurut data Komnas HAM, dari 53 korban dari kasus ini empat di antaranya meninggal dunia, dan beberapa lainnya mengalami trauma dan kesehatan yang kurang baik, salah satunya adalah Pesut Lokbere.

TANGAN dan kaki kirinya lumpuh. Pesut Lokbere, pria paruh baya itu tampak tak berdaya. Ya, jangankan mencari nafkah untuk keluarganya, buat mengurus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News