Menikmati Laut Mati, Wisata Kesehatan yang Jadi Magnet Jordania
Tempat Balas Dendam Terbaik bagi Yang Tak Bisa Renang
Senin, 07 Maret 2011 – 08:08 WIB
Namun, Jordania tampaknya juga sadar, kehilangan Laut Mati berarti kehilangan lebih dari 600 ribu turis yang rata-rata berkunjung ke sana setiap tahun. Laut Mati adalah andalan pariwisata mereka selain kota kuno Petra dan kawasan gurun Wadi Rum. Dan, turisme adal salah satu nyawa perekonomian negeri monarki konstitusional tersebut, menyumbang 10"12 persen dari produk domestik bruto.
Karena itu, sejak 2009 hingga kini Jordania "yang sangat miskin sumber air" serius menggarap Jordan National Red Sea Development Project. Itu adalah proyek air bersih sekaligus konservasi Laut Mati.
Jadi, air laut dari Teluk Aqaba disalurkan melalui pipa untuk menjalani proses "degaramisasi" agar bisa dijadikan sumber air minum. Nah, air laut yan tersisa alias tak tersaring dialirkan ke Laut Mati untuk menjaga jumlah kandungan air serta, yang paling penting, kadar garamnya.
Hingga kini, infrastruktur proyek itu belum seratus persen selesai. Efektivitasnya untuk menyelamatkan Laut Mati otomatis belum terbukti. Karena itu, sebelum benar-benar mati, segeralah ke Laut Mati. (c4/kum)
Mengunjungi Jordania tidaklah lengkap bila belum ke Laut Mati, yang terkenal dengan kadar garam tinggi. Belakangan ini kadar garam di sana terancam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor