Menikmati Pegunungan, Bukit, Keramahan, dan Ninja Negeri Sakura

Menikmati Pegunungan, Bukit, Keramahan, dan Ninja Negeri Sakura
Kapal di Danau Kaldera Hakone. Tiketnya cuma senilai Rp 160 ribu. Pelayanannya sudah VIP. Foto: Dharin Serebrina Arfiputri for Jawa Pos

Ninja di Jepang sangat memperhatikan penampilan, sampai-sampai katanya mereka rela untuk tidak makan daging agar bau badan mereka tidak tercium musuh.

Selain ke Kota Nikko, kami berkunjung ke Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu. Kami pun berangkat pagi-pagi agar dapat berkunjung ke Gunung Fuji terlebih dahulu. Ya, siapa yang tak kenal dengan Gunung Fuji? Gunung Fuji sangat identik dengan Jepang selain sakura.

Belum afdal rasanya ke Jepang jika tidak berkunjung ke Gunung Fuji. Ketika memasuki kawasan Gunung Fuji, saya dikagetkan oleh jalan yang ’’bernyanyi’’ waktu mobil kami melintasinya. Ternyata suara itu berasal dari gesekan ban mobil dengan jalan yang dibuat untuk mengurangi gesekan agar tidak licin. Wah, unik sekali yaa….

Sayang sekali, kami hanya boleh sampai di kaki gunung. Kami tidak bisa berkunjung ke bagian atas gunung karena sedang musim dingin. Saat musim dingin, salju di Fuji terlalu banyak dan jalanan menjadi licin. Biasanya saat musim panas, pengunjung bisa naik ke bagian yang lebih atas pada gunung.

Saya sempat kecewa karena tidak bisa lebih dekat dengan Gunung Fuji. Akhirnya saya dan teman-teman menghibur diri dengan bermain salju di kaki gunung. Kami menghancurkan es, lalu melemparnya ke udara seolah-olah sedang hujan salju. Setelah mengambil beberapa foto, saya dan teman-teman meninggalkan Gunung Fuji dengan perasaan sedikit terhibur dan… tentu saja kedinginan.

Kami juga menyambangi danau kaldera, Hakone. Kami memutuskan untuk menaiki kapal menyeberangi danau ke Togendai. Harga untuk naik kapal terbilang murah, hanya 1.500 yen (sekitar Rp 160 ribu).

Dengan harga itu, kami sudah dapat duduk di kelas VIP dan menikmati pemandangan dari atas kapal yang begitu indah dengan meminum cokelat panas yang kami beli di pelabuhan sekitar danau, sembari menunggu kapal kami datang. Yummm….

Hari-hari terakhir di Jepang kami isi dengan jalan-jalan di sekitar Tokyo dan membeli oleh-oleh. Keluarga Buna juga mengajak kami untuk mencicipi makanan khas Jepang seperti udon, mochi, dorayaki, onigiri, sushi, dan snack-snack lucu khas Jepang.

FEBRUARI 2015, saya, adik, dan teman-teman kuliah berlibur ke Jepang. Setelah deg-degan menunggu pengumuman nilai ujian, kami berenam berunding untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News