Menikmati Sisa Kejayaan Penjara Koblen di Surabaya

Menikmati Sisa Kejayaan Penjara Koblen di Surabaya
Sisa-sisa kejayaan Penjara Koblen. FOTO : Jawa Pos
Berdasar literatur, beberapa tokoh diketahui pernah mendekam di Penjara Koblen. Salah satunya pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari. Pendiri Pesantren Tebu Ireng tersebut dipenjara di sana selama tiga bulan. Selain itu, ada pendiri Sampoerna Liem Seeng Tee. Semasa penjajahan, Tangsi Koblen amat ditakuti.

Kepala Disperpusip Surabaya Musdiq Ali Suhudi menjelaskan, penjara dibangun pada 1930. Awalnya, ruang tahanan dipakai untuk menahan tentara Jepang. Fungsinya kemudian berubah. Penjara dimanfaatkan untuk tahanan politik (tapol) dan tahanan militer (tamil). 

Menurut Musdiq, kepemilikan penjara memang berpindah ke swasta pada 2005. Rumah tahanan dipindahkan ke Wonoayu pada 2005. Saat itu PT Dwi Budi Wijaya tukar guling dengan pemerintah. ''Semua arsipnya dibawa ke Wonoayu,'' kata Musdiq.

Dia menyebut salah satu yang menarik dari Penjara Koblen adalah rumah kepala tahanan. Bangunan itu masih utuh. (hen/c19/eko)

Menurut Musdiq, kepemilikan penjara memang berpindah ke swasta pada 2005. Rumah tahanan dipindahkan ke Wonoayu pada 2005


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News