Menikmati Sisa Kejayaan Penjara Koblen di Surabaya
Senin, 20 Agustus 2018 – 16:19 WIB
Berdasar literatur, beberapa tokoh diketahui pernah mendekam di Penjara Koblen. Salah satunya pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari. Pendiri Pesantren Tebu Ireng tersebut dipenjara di sana selama tiga bulan. Selain itu, ada pendiri Sampoerna Liem Seeng Tee. Semasa penjajahan, Tangsi Koblen amat ditakuti.
Kepala Disperpusip Surabaya Musdiq Ali Suhudi menjelaskan, penjara dibangun pada 1930. Awalnya, ruang tahanan dipakai untuk menahan tentara Jepang. Fungsinya kemudian berubah. Penjara dimanfaatkan untuk tahanan politik (tapol) dan tahanan militer (tamil).
Menurut Musdiq, kepemilikan penjara memang berpindah ke swasta pada 2005. Rumah tahanan dipindahkan ke Wonoayu pada 2005. Saat itu PT Dwi Budi Wijaya tukar guling dengan pemerintah. ''Semua arsipnya dibawa ke Wonoayu,'' kata Musdiq.
Dia menyebut salah satu yang menarik dari Penjara Koblen adalah rumah kepala tahanan. Bangunan itu masih utuh. (hen/c19/eko)
Menurut Musdiq, kepemilikan penjara memang berpindah ke swasta pada 2005. Rumah tahanan dipindahkan ke Wonoayu pada 2005
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perlindungan Hukum bagi Bayi Lahir di Penjara
- 4 Perampok di Malang Ini Terancam Lama di Penjara
- Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Pj Wali Kota Tanjungpinang Terancam 8 Tahun Penjara
- Tabrak Pasutri di Kawasan Bandara Soetta, Sopir Taksi jadi Tersangka dan Terancam 6 Tahun Penjara
- Kasus Pemerkosaan, Robinho Harus Menjalani Hukuman 9 Tahun Penjara
- Tak Terima Dadan Tri Dipenjara 5 Tahun, KPK Ajukan Banding