Menilik Sejarah Manahan yang Manis untuk Sriwijaya FC, Arema harus Waspada!

Menilik Sejarah Manahan yang Manis untuk Sriwijaya FC, Arema harus Waspada!
Aremania. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Sriwijaya FC (SFC) sudah berubah. Jika sebelumnya tim berjuluk Laskar Wong Kito itu dibekuk 1-3 atas Arema Cronus, nah di leg pertama semifinal Singo Edan harus bermain imbang 1-1 di Stadion Kanjuruan Malang. Agaknya hasil itu cukup mengejutkan Arema Cronus.

Tetapi, jawaban atas masalah tersebut akan diselesaikan via pertandingan lanjutan leg kedua semifinal Piala Presiden 2015 yang akan berlangsung nanti malam di Stadion Manahan, Solo (Siaran Langsung Indosiar pukul 18.00 WIB). 

Laga tersebut sekaligus akan menjadi pertaruhan Joko Susilo, pelatih Arema Cronus untuk membawa kemenangan buat timnya.

Wajar, meski harus menjalani laga home di Solo bukan Palembang, SFC punya catatan manis saat menjalani laga di Stadion kebanggan Pasoepati-julukan Suporter Solo. 

Aroma Solo masih cukup melekat dengan sejarah beridirinya SFC. Sebelum bertransformasi menjadi SFC, mereka sempat bermarkas di Solo dengan nama Persijatim Solo FC di musim 2002-2004.

Selain itu, raihan juara SFC di Inter Island Cup 2012 lalu menjadi uraian sejarah yang ingin diulang kembali Laskar Wong Kito. 

Atas kondisi itu, Joko mengingatkan para pemain Arema bahwa mitos keberpihakan Manahan kepada SFC harus ditepiskan. “Ini bicara soal teknis saja, kami sudah siap untuk itu,” katanya kemarin (10/10) seperti dilansir Jawa Pos (Induk JPNN).

Kemenangan menjadi harga mutlak buat skuad Singo Edan. Apalagi dengan kemampuan yang dimiliki para pemain Arema Cronus, potensi kemenangan cukup besar diraih klub asal Malang itu. 

JAKARTA - Sriwijaya FC (SFC) sudah berubah. Jika sebelumnya tim berjuluk Laskar Wong Kito itu dibekuk 1-3 atas Arema Cronus, nah di leg pertama semifinal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News