Meninggalnya Pemuda Australia Ini Tinggalkan Duka Bagi Banyak Muslim
"Sebuah karunia karena Allah memberikan kesempatan bagi saya untuk berubah."
Video tersebut hingga kini sudah ditonton hingga lebih dari 3 juta orang.
Ali dikabarkan telah menjual bisnisnya, juga beberapa koleksi barang mewah miliknya, seperti sepatu, jam tangan, dan kacamata karya perancang dunia yang mahal.
Di tahun 2015 Ali kemudian memulai proyek untuk membantu warga miskin di kawasan Togo Afrika, lewat organisasinya 'Muslim Around The World'.
Setelah mengunjungi Togo secara langsung, Ali kemudian menggalang dana untuk membangun kampung bagi 200 janda, sebuah masjid, serta bagi sekolah dan asrama bagi 600 anak-anak yatim piatu.
Hingga ia menghambuskan nafas terakhirnya Selasa malam (29/5), penggalangan dana bagi organisasinya telah mencapai lebih dari target awalnya yakni $1 juta dolar, atau lebih dari Rp 10 miliar.
Photo: Ali Banat saat berselfie dengan anak-anak Afrika (Foto: Koleksi pribadi)
Semasa hidupnya, Ali sering memberikan perkembangan terbaru baik dari proyeknya di Afrika hingga kondisi kesehatannya, khususnya lewat video di Facebook dan Instagram, kepada ratusan ribu pengikutnya.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka