Meningkat, tapi Tak Signifikan

Meningkat, tapi Tak Signifikan
Salah satu objek pariwisata andalan Jatim, Gunung Bromo. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com - Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jawa Timur menilai, tingkat kunjungan wisatawan ke Jatim bisa dibilang tak menggembirakan. Meski ada peningkatan, namun jumlahnya tidak signifikan.

Ketua Dewan Pengawas Tata Krama Asita Jatim Nanik Sutaningstyas mengatakan, kondisi tersebut dipengaruhi tren masyarakat Indonesia yang lebih suka melakukan perjalanan ke luar negeri. Terlebih, saat ini banyak serbuan paket tur ke luar negeri yang murah.

Bahkan, promosi tersebut didukung pihak maskapai penerbangan. Otomatis masyarakat lebih tertarik untuk membeli paket wisata mancanegara.

Menurut Nanik, tren tersebut sepertinya dibaca pihak-pihak terkait seperti Singapore Tourism, Hongkong Tourism, Malaysia Tourism, India Tourism, sampai Thailand Tourism. "Akhirnya mereka gencar melakukan promo di Jatim," tuturnya.

Nanik mengatakan, pemerintah harus menyikapi kondisi tersebut dengan memberi stimulus di bidang tur. Misalnya, memperbanyak fasilitas dan membangun infrastruktur yang mumpuni untuk akses menuju destinasi pariwisata. 

Dia mencontohkan Dishub Jatim yang membuka rute kapal dari Probolinggo ke Madura dan wisata Gili sebagai objek wisata potensial. "Dengan pembukaan rute tersebut, Madura bisa menjadi destinasi wisata baru yang dapat dituju wisawatan setelah tur dari Bromo. Hal seperti itulah yang harus terus dilakukan agar banyak yang tertarik ke Jatim lagi," tuturnya.

Meski wisatawan domestik belum sesuai harapan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim mengalami peningkatan. Berdasar data BPS, jumlah wisman yang datang melalui Bandara Juanda pada Agustus 2018 mencapai 34.166 wisatawan. Naik 25,7 persen dibandingkan dengan Juli 2018. Komposisi wisman yang datang ke Jatim tersebut, antara lain, 24,40 persen berasal dari Malaysia. Disusul Singapura 8,81 persen dan Tiongkok 5,16 persen. Sisanya dari Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Jepang, India, Korea Selatan, serta Hongkong. (car/c25/fal)

tren tersebut sepertinya dibaca pihak-pihak terkait seperti Singapore Tourism, Hongkong Tourism, Malaysia Tourism


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News