Menjadi Aneh di Hussainiah

Oleh Dahlan Iskan

Menjadi Aneh di Hussainiah
Dahlan Iskan.

”Saya sudah tiga kali memberitahu mereka. Menegur. Memperingatkan,” jawab sang imam.

“Tapi apakah yang seperti itu boleh?” tanya saya lagi. ”Saya tidak suka orang salat seperti itu,” jawabnya.

Saya sulit ambil kesimpulan dari jawaban itu. Ternyata beliau baru tiga hari ini di San Antonio. Lagi bertugas keliling masjid Syiah di Amerika. Lebih 50 masjid yang beliau datangi. Dari San Antonio itu akan ke Boston.

Akhirnya saya minta sang imam menuliskan namanya di kertas catatan saya. Terbaca: Imam Mohamad Sawad. Umur: 53 tahun.

Imam Sawad warga negara Amerika. Kelahiran Baghdad, Irak.

Setelah menyelesaikan tugas di Amerika ini akan kembali ke Irak. Akan tinggal di Karbala.

Tidak ada tarawih bukan berarti HMP: habis makan pulang. Akan ada ceramah dari Imam Sawad.

Beliau naik mimbar. Ceramah dalam bahasa Arab: tentang jihad besar dan jihad kecil. Tentang macam-macam jenis nafsu.

Setelah dua kalimah syahadat itu: ada kumandangan apresiasi untuk Sayidina Ali. Lalu dilanjutkan dengan seruan untuk salat. Dan seterusnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News