Menjadi Pendaki Alpen dengan Kereta Bergerigi
Jumat, 23 Juli 2010 – 12:55 WIB
SISTEM transportasi kereta dan bus di Swiss merupakan salah satu yang terbaik. Tidak hanya melayani jalur antarkota, tapi juga melayani jalur para pendaki dan wisatawan yang ingin ke tempat tertinggi di Pegunungan Alpen. Berikut catatan wartawan Jawa Pos Mohamad Elman.
SEPERTI mutu, presisi, dan keandalan teknologi arlojinya, bus, trem, serta kereta api di Swiss datang dan pergi tepat waktu. Bukan hanya itu. Salah satu kelebihan bagi turis yang menginap di hotel, mereka bisa naik berbagai jenis transportasi publik apa saja di dalam kota "trem listrik, bus, dan feri" dengan gratis.
Saat check-in di Hotel Etap Jenewa, saya mendapat sebuah kartu seukuran kartu nama dari resepsionis hotel. "Tunjukkan kalau ada pemeriksaan," kata perempuan itu. Namun, sampai hari terakhir saya di Jenewa, tidak pernah ada petugas kereta dan bus yang pernah menanyakan tiket atau kartu saya di bus atau trem yang saya tumpangi.
Untuk jalur antarkota, kereta juga menjadi pilihan utama sebagai moda transportasi publik. Dari Jenewa ke Bern, ibu kota Swiss, misalnya, hampir setiap setengah jam ada kereta yang berangkat. Demikian pula sebaliknya. Dari Bern, penumpang bisa menunggu kereta jurusan Lucerne, Zurich, dan kota-kota lain dengan interval waktu yang sama.
SISTEM transportasi kereta dan bus di Swiss merupakan salah satu yang terbaik. Tidak hanya melayani jalur antarkota, tapi juga melayani jalur para
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri