Menjaga Kesehatan Jantung dengan Sarapan

Menjaga Kesehatan Jantung dengan Sarapan
Menjaga Kesehatan Jantung dengan Sarapan

jpnn.com - NEW YORK - Sarapan pagi ternyata memiliki peran yang signifikan pada kesehatan manusia. Hasil studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan mereka yang melewatkan sarapan berisiko lebih besar atas masalah jantung.

"Orang harus sarapan untuk menjaga hati mereka dalam kondisi baik," kata para peneliti di Harvard School of Public Health, Amerika Serikat seperti dilansir BBC, Selasa (23/7).

Hasil studi dari 27 ribu laki-laki menunjukkan bahwa mereka yang tidak sarapan pagi bakal membuat kondisi tubuhnya dalam keadaan "ketegangan ekstra" sehingga mempengaruhi kinerja jantung. Para pria yang menjadi responden berusia 45-82 tahun, diamati selama 16 tahun.

Dalam kurun waktu itu ada lebih dari 1.500 serangan jantung atau kasus gagal jantung fatal. "Pesannya adalah makanlah di pagi hari, paling lambat satu jam setelah anda terbangun," ujar Dr Leah Cahill.

Senada penelitian di Harvard, The British Heart Foundation juga menyatakan bahwa sarapan membantu orang menolak makanan ringan bergula sebelum makan siang.  Orang yang melewatkan sarapan 27 persen lebih mungkin mengalami masalah jantung dibandingkan mereka yang memulai harinya dengan makan.

"Hal itu bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes yang pada gilirannya dapat merusak jantung. Jadi jangan melewatkan sarapan," lanjutnya..

Victoria Taylor, seorang ahli diet British Heart Foundation, menyatakan bahwa sarapan yang sehat dapat mendorong seseorang menghindari makanan camilan macam biskuit dan makanan lainnya. Di sisi lain memberikan kesempatan tubuh untuk tidak dimasuki makanan yang tidak baik bagi kesehatan jantung.

Lantas, menu sarapan apakah yang menyehatkan? Sereal adalah jawabannya karena  bersifat mengenyangkan serta lebih lambat diserap. Segala jenis padi-padian,kacang-kacangan dan biji-bijian biasanya digolongkan sebagai sereal.

NEW YORK - Sarapan pagi ternyata memiliki peran yang signifikan pada kesehatan manusia. Hasil studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News