Menkes Ungkap Pencapaian Positif Transformasi Ketahanan Kesehatan

jpnn.com, JAKARTA - Cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mencapai kedaulatan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri makin dekat.
Hal itu terlihat dari implementasi transformasi ketahanan kesehatan yang perlahan namun pasti telah membuahkan hasil.
Keberhasilan tersebut, menurut Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, setidaknya sudah tampak di beberapa aspek.
Salah satu aspek yakni jumlah produsen dalam negeri yang mampu memproduksi vaksin sendiri mengalami peningkatan dari 1 menjadi 3 produsen.
"Kita punya 1 perusahaan vaksin namanya Biofarma. Dalam 3 tahun terakhir, Indonesia sudah menambah jumlah perusahaan vaksin dari 1 jadi 3 dan 2 diantaranya adalah swasta," kata Menkes Budi G. Sadikin saat membuka pameran inovasi dan teknologi kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (9/11).
Beriringan dengan keberhasilan itu, Menkes Budi G. Sadikin menyebut bahwa teknologi untuk memproduksi vaksin juga makin maju.
Menurutnya, sekarang Indonesia telah mampu memproduksi 4 jenis vaksin yakni vaksin berbasis virus, mRNA, protein rekombinan dan viral vektor.
"Teknologi pembuatan vaksin ada 4 di dunia, yang kuno adalah pembuatan vaksin berbasis virus. Namun ada juga vaksin modern yang berbasis vektor maupun vaksin berbasis mRNA. Berkat penerapan teknologi vaksin, Indonesia yang tadinya hanya bisa memproduksi 2, kini seluruhnya bisa diproduksi di dalam negeri," jelasnya.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, menilai implementasi transformasi ketahanan kesehatan makin meningkat di beberapa aspek.
- PTM Capai 73%, Workshop FIA & GAPMMI Bedah Strategi untuk Hadapi Tantangan Kesehatan
- 7 Menu Sarapan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
- Kawal PHTC Bidang Kesehatan, Wakil KSP Tinjau Layanan CKG di Kabupaten Lahat
- Center Of Excellence jadi Layanan Terbaru di Ciputra Hospital Citraraya
- Tangkal Hoaks soal Kesehatan Reproduksi Perempuan, Bayer Indonesia Rilis Platform Baru
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS