Menko Airlangga Beber 3 Manfaat Presidensi G20 Indonesia

Menko Airlangga Beber 3 Manfaat Presidensi G20 Indonesia
Menko Airlangga Hartarto. Foto dok Kemenko

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia secara resmi akan memegang Presidensi Group of Twenty (G20), selama setahun penuh, hingga KTT G20 pada November 2022.

Menko perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, sedikitnya ada tiga manfaat besar bagi Indonesia, jika pertemuan dilaksanakan secara fisik.

Di antaranya peningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp 7,4 triliun, dan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.

Sehingga secara agregat, sambung Airlangga, diperkirakan manfaat ekonominya bisa mencapai 1,5 – 2 kali lebih besar dari pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 di Bali, karena pelaksanaan pertemuan G20 tahun depan yang direncanakan sejumlah 150 pertemuan dan side events selama 12 bulan.

"Manfaat untuk sektor akomodasi, makan-minum, pariwisata pasti, dan yang terpenting adalah branding Indonesia di dunia internasional. Dalam jangka panjang, branding itu akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia, dan Indonesia dapat menjadi central stage di dunia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi bertema 'Mau Dibawa Ke Mana G20 di Era Presidensi Indonesia?' pada Jumat (19/11).

Presidensi G20 mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Semakin terintegrasinya perekonomian global, keberhasilan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di suatu negara tidak akan dapat bertahan lama apabila tidak diikuti oleh keberhasilan yang sama di negara-negara lain.

Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.

Indonesia secara resmi akan memegang Presidensi Group of Twenty (G20), selama setahun penuh, hingga KTT G20 pada November 2022.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News