Menko Airlangga Beberkan Faktor Pendorong PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi

Terjadinya deflasi pada komponen AP utamanya disebabkan oleh tarif listrik, tarif angkutan udara dan tarif kereta api.
Penurunan tarif listrik tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah atas pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA – 2200 VA yang berlaku selama Januari-Februari 2025.
Sepanjang Januari 2025, tarif listrik mengalami deflasi sebesar 32,03 persen mtm, dan andil deflasi 1,47 persen.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai Paket Stimulus Ekonomi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024/2025 untuk meningkatkan daya beli masyarakat di akhir tahun.
Salah satu stimulus tersebut adalah penyediaan tarif tiket pesawat yang lebih terjangkau guna mendukung perluasan dan peningkatan sektor pariwisata nasional.
Pemerintah memberikan diskon hingga 10 persen pada tiket pesawat selama periode 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 di seluruh bandara di Indonesia.
Kebijakan ini turut berkontribusi terhadap deflasi angkutan udara sebesar 0,01 persen.
Di sisi lain, komoditas yang menahan laju inflasi AP adalah bensin, dengan andil sebesar 0,03 persen.
Ini faktor pendorong PMI Manufaktur Indonesia ekspansi lebih tinggi ke level 51,9 pada Januari 2025, simak paparan Menko Airlangga
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Grib Jaya Kalteng Segel Perusahaan di Barito Selatan, Irjen Iwan Kurniawan Bertindak
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan