Menko Airlangga: Quick Wins Membuat Kondisi Perekonomian Makin Kondusif

Menko Airlangga: Quick Wins Membuat Kondisi Perekonomian Makin Kondusif
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Davos. Foto: dok pribadi for JPNN

Adapun capaian Quick Wins yanga terkait dengan energi SDA dan lingkungan hidup kata Menko perekonomian, dalam 3 bulan terakhir, yakni mengimplementasikan mandatori B30 yang ditetapkan per 1 Januari 2020 dan telah dilakukan Launching B30 oleh Presiden pada tanggal 23 Desember 2019, yang diperkirakan akan dapat menghemat devisa sebesar USD 4,6 miliar dalam setahun, dan mengembangkan industri petrokimia melalui restrukturisasi finansial di PT TPI dengan kepemilikan saham oleh Pertamina sebesar 51 persen, ditambah penambahan penyertaan modal negara menjadi 98 persen, sehingga diperoleh penghematan devisa  sebesar USD 1 miliar.

“Beberapa Quick Wins terkait dengan percepatan infrastruktur dan pengembangan wilayah berhasil menyelesaikan Quick Wins yakni menyelesaikan 92 dari 223 PSN dan beroperasi per 31 Desember 2019, melakukan kompilasi Kebijakan Satu Peta hingga mencapai 99 persen (84 dari 85 peta tematik) per 31 Desember 2019, dan (3) Sebanyak 15 KEK telah beroperasi.

Sedangkan capaian Quick Wins yang terkait dengan kerjasama ekonomi internasional terdiri dari: Menyelesaikan negosiasi teks perundingan dan akses pasar RCEP dengan 15 Negara (kecuali India) pada November 2019, menginisiasi 4 proyek baru dalam Program Kerja Sama Pembangunan Rendah Karbon dengan Pemerintah Jepang, yang akan dihasilkan sumber energi listrik ramah lingkungan untuk penurunan emisi gas rumah kaca sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di Paris Agreement, kemudian menindaklanjuti hasil lawatan Presiden ke Korea Selatan berupa komitmen dari Hyundai Motor Company untuk membangun pabrik kendaraan bermotor senilai USD 1,8 miliar dan diharapkan awal tahun 2020 ini sudah bisa berproduksi dengan target 250 ribu unit pada tahun pertama.

“Menindaklanjuti hasil lawatan Presiden ke Abu Dhabi berupa 11 business deals dengan nilai total sebesar USD 22,89 miliar, terdiri dari investasi B-to-B, kerja sama kontrak dagang, kerja sama transfer teknologi, dan kerja sama litbang, dan rekrutmen tenaga kerja,” kata Airlangga.

“Kita berharap hasil capaian berbagai program prioritas (Quick Wins) dalam tiga bulan terakhir ini, akan menjadi modal yang kuat untuk membangun optimisme prospek perekonomian Indonesia yang semakin baik dalam periode lima tahun ke depan,” tambahnya. (dil/jpnn)

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan memasuki tahun 2020, dinamika ekonomi global mulai terlihat mengalami perbaikan dan berdampak pada menurunnya ketidakpastian


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News