Menko PMK: FRI Harus Hasilkan Formula Riset dan Inovasi

Menko PMK: FRI Harus Hasilkan Formula Riset dan Inovasi
Menko PMK, Puan Maharani memberikan pemaparan di FRI 2017. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com -Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani kembali mengingatkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di era globalisasi.

Mengutip dari sebuah laporan The Global Competitiveness Report 2016-2017, World Economic Forum melihat Indonesia adalah pangsa pasar yang besar, bisnis yang terus berkembang, lingkungan ekonomi makro yang kondusif, kesiapan teknologi yang memadai, dan potensi inovasi yang terus berkembang.

"Peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis, sebagai pusat riset dan inovasi, yang bisa berkontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia yang berdaya saing," ujar Menko Puan, saat menjadi panelis di Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2017 di Jakarta, Kamis (2/2).

Konferensi FRI tahun ini mengangkat tema Mewujudkan Amanat Konstitusi Pendidikan Nasional Melalui Peningkatan Anggaran Untuk Kualitas Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi.

Mbak Puan mengatakan, saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing bangsa. Mulai dari gerakan antipungli, debirokratisasi, deregulasi, peningkatan akses pembiayaan, dan peningkatan pelayanan publik yang semakin masif melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental di pemerintahan, khususnya dalam membangun Indonesia Melayani, Tertib, Mandiri, Bersih, dan Bersatu.

"Salah satu permasalahan dalam mengembangkan riset dan inovasi, baik melalui perguruan tinggi maupun melalui badan riset adalah masih terbatasnya alokasi anggaran untuk belanja riset. Berdasarkan data, anggaran riset Indonesia hanya sebesar 0,09 persen dari PDB Nasional. Sementara Malaysia sudah mencapai 0,39 persen, Vietnam 1,1 persen, Singapura bahkan mencapai 2 persen. Sedangkan UNESCO merekomendasikan bahwa anggaran belanja riset suatu negara idealnya tidak kurang dari 2 persen PDB," papar Puan.

Nah, Menko menjelaskan, meski alokasi anggaran riset masih terbatas, namun harus digunakan secara efektif dan efisien. Untuk itu, pembangunan penelitian dan penerapan Iptek harus memiliki prioritas dan fokus, memiliki tahapan dan target yang jelas.

“Saya meminta Menteri Ristekdikti agar menyusun rancangan tentang arah, strategi dan target pengembangan riset dan inovasi ke depan. Rancangan tersebut diharapkan bisa lebih mengembangkan riset yang efektif dan efisien,” ujar Puan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani kembali mengingatkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News