Menko PMK Ingin Dai Ajak Masyarakat Memahami Pembangunan Manusia Berkelanjutan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah memiliki 'Desain Besar Pembangunan Manusia' melalui siklus yang dimulai dari masa prenatal hingga lanjut usia.
Hal itu diungkapkan Muhadjir saat mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membuka Acara Jambore Nasional Dai Desa Mardani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Taman Mandalawangi Cibodas pada Selasa (26/9).
Presiden Jokowi berpesan supaya para dai ikut membina sumber daya manusia di desa. Jokowi berkata pembangunan infrastruktur di desa harus dibarengi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Siklus pembangunan manusia ini sudah di desain sedemikian rupa, tujuannya adalah untuk menjadikan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing," jelas Menko Muhadjir.
Menko Muhadjir juga mengajak para dai untuk mengedukasi dan menyosialisasikan kepada para pengikutnya mengenai pentingnya pembangunan manusia yang berkelanjutan.
Sebab, dia menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci untuk membuka pintu-pintu kebaikan dan pengetahuan dalam membentuk karakter dan moralitas.
Eks Mendikbud itu yakin makin baik pendidikannya, semakin besar potensi untuk menciptakan generasi yang berakhlakul karimah.
"Mari kita bersama merumuskan langkah konkret untuk mencapai tujuan kita dalam meningkatkan akses pendidikan di desa, mengintegrasikan nilai-nilai Islam untuk pembangunan masyarakat, dan memanfaatkan teknologi demi kebaikan bersama," ucap Menko PMK.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah memiliki 'Desain Besar Pembangunan Manusia'
- Suryan Widati Sandang Gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam UMJ, Begini Disertasinya
- Ramadan, Kemenag Kirim 500 Dai ke Wilayah 3T
- MUI Gandeng Para Dai Jadi Juru Damai Seusai Pemilu 2024
- Menpora Dito Berharap Sport Centre Sumut Bisa Dimanfaatkan setelah PON XXI 2024
- Menko PMK Pastikan Arus Mudik Akhir Tahun Aman Terkendali
- Muhadjir: Dibutuhkan Tangan-Tangan Cerdas untuk Mengelola UUD 1945