Menko PMK: Puasa Bukan Hanya Siang Hari

Menko PMK: Puasa Bukan Hanya Siang Hari
Menko PMK Muhadjir Effendy saat memberikan kultum di Masjid Istiqlal Jakarta. Foto Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, puasa Ramadan bukan hanya dilakukan pada siang hari, melainkan termasuk malam hari.

Dia menjelaskan, upaya menahan diri harus tetap dilakukan selama sebulan Ramadan.

"Puasa satu bulan Ramadan itu bukan puasa siang hari saat tidak makan tidak minum. Malam juga puasa, hanya saja ada keringanan, yaitu boleh makan dan boleh berhubungan suami istri," tutur Menko Muhadjir saat memberikan kuliah tujuh menit (kultum) di Masjid Istiqlal jelang salat tarawih, Rabu (14/4).

Dia mengatakan, jangan berpikiran puasanya  siang saat malam bisa bebas, boleh ke diskotek, boleh yang negatif.

"Jadi tidak batal. Itulah makna yang keliru dari ibadah puasa," ujar Muhadjir.

Dia lalu menjelaskan keringanan puasa. Barang siapa yang bepergian atau pun sakit maka orang itu bisa membatalkan puasa dan mengganti dengan hari yang lain.

Apalagi, bila kondisi bepergian dan sakit itu bisa mengancam keselamatan orang tersebut maka puasanya dapat dibatalkan.

Sesungguhnya, ungkap Muhadjir, Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran.

Menko PMK mengungkapkan ada pemahaman keliru soal puasa yang bukan hanya di siang hari tetapi juga malam hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News