Menkop UKM: Koperasi Pangan di Indonesia Perlu Diperkuat

Menkop UKM: Koperasi Pangan di Indonesia Perlu Diperkuat
Menkop UKM Teten Masduki. Foto: Humas Kemenkop UKM

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan, perlunya koperasi pangan diperkuat di Indonesia karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan merupakan kontributor ke-3 terbesar dalam PDB Indonesia.

“Dalam praktik berkoperasi, keberadaan Koperasi Pangan di Indonesia perlu sama-sama kita perkuat,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Webinar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP), Kamis (30/7).

Teten juga menyebutkan bahwa koperasi merupakan kelembagaan ekonomi rakyat yang paling tepat dalam mewujudkan demokrasi ekonomi tersebut. Selain itu nilai dan prinsip koperasi juga sejalan dengan Pancasila.

Dan pada praktiknya di Indonesia, koperasi pangan mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang luas. Di sisi lain pengelolaan pangan yang baik akan menjadi kunci bagi setiap bangsa menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk akibat pandemi COVID-19 sebagaimana prediksi FAO (2020) dan World Food Programme (2020).

“Namun, kondisi koperasi pangan yang kita miliki saat ini belum optimal. Masih serba terbatas,” katanya.

Tercatat dari segi jumlah hanya sekitar 11 persen atau 13.821 unit dari total koperasi aktif di Indonesia (123.048 unit).

Sementara dari segi volume usaha koperasi juga lebih kecil lagi yakni hanya Rp11 triliun atau kurang dari 8% dari total volume usaha koperasi di Indonesia sebesar Rp154,718 triliun.

“Selain itu, tantangan sektor pangan kita kompleks mulai dari keterbatasan akses lahan, pembiayaan, dan pasar hingga, rantai pasok yang terlalu rumit dan panjang,” kata Teten.

Menkop UKM Teten Masduki menegaskan bahwa koperasi pangan di Indonesia perlu diperkuat karena menyangkut hajat orang banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News