Menlu Retno Percaya Amerika Berusaha Memvaksin Dunia

Terkait diskriminasi vaksin yang masih terus terjadi, Menlu menyampaikan keprihatinan Indonesia. Diskriminasi tersebut justru kontra-produktif dengan upaya pemulihan dari pandemi.
“Saya tegaskan bahwa vaksin adalah isu kemanusiaan, bukan alat geopolitik," kata Retno.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa semua negara harus berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian. Dalam konteks kawasan, Menlu Retno menyampaikan harapan agar AS dan seluruh mitra ASEAN dapat bekerja sama mengimplementasikan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
Empat bidang prioritas dalam pandangan tersebut adalah maritim, konektivitas, pembangunan berkelanjutan, dan kolaborasi ekonomi.
“Kita semua mendambakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil dan sejahtera, dan hal itu hanya akan tercapai apabila kita bekerja sama," kata Retno.
Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-AS merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir dan dilaksanakan secara daring dan luring.
Menlu Indonesia, AS, Thailand, Filipina, Singapura, dan Vietnam hadir secara langsung di New York, sementara menlu lainnya hadir secara virtual dari negara masing-masing.
Pertemuan tersebut membahas tiga agenda, yaitu pandemi COVID-19, keamanan regional, dan kerja sama ASEAN-AS. (ant/dil/jpnn)
Menlu Retno Marsudi mengapresiasi komitmen AS yang disampaikan dalam pertemuan Global COVID-19 Summit untuk mendonasikan tambahan 500 juta vaksin bagi negara lain
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Perlindungan Kesehatan, Prudential Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Keluarga
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi