Menlu Rusia Sebut Amerika Penipu yang Kerap Ingkar Janji

jpnn.com, CARACAS - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik Amerika Serikat (AS), Selasa (18/4), menyebutnya tidak dapat dipercaya serta tidak dapat diandalkan.
"Sudah diketahui umum bahwa AS dapat menipu setiap saat, dan lebih sering menipu daripada mengimplementasikan janji dan kewajibannya sendiri," kata Lavrov dalam konferensi pers bersama di Caracas dengan Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil.
Pernyataan tersebut merupakan responsnya saat ditanya tentang janji AS untuk meningkatkan hubungan dengan Venezuela jika ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Lavrov mengatakan bahwa ia memberi tahu Gil tentang situasi di Ukraina, mencatat bahwa konflik harus diselesaikan berdasarkan prinsip keamanan yang tidak dapat dipisahkan.
Sementara itu, Gil mengatakan Caracas tidak menerima sanksi sepihak dan Venezuela juga menderita karenanya.
"AS terus menerus menyerang kami dan berusaha mencekik perekonomian kami. AS terus berbicara tentang peningkatan hubungan, tetapi kami belum melihat pengurangan sanksi," katanya.
Gil menekankan bahwa semua sanksi, baik AS maupun Eropa, harus dicabut dan sampai saat itu, Venezuela tidak bisa berbicara tentang normalisasi dengan negara-negara Barat.
Ia mencatat bahwa Moskow dan Caracas sedang mengembangkan alternatif SWIFT, sistem yang memungkinkan transaksi keuangan global, untuk melewati sanksi Barat.
Sergey Lavrov merespons janji AS untuk meningkatkan hubungan dengan Venezuela jika negara Amerika Selatan itu ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Jaksa Gadungan yang Menipu Pengusaha di Sibolga Dituntut 3 Tahun Penjara
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS