Menpar Arief Yahya Mulai Actions Selling di Batam, Kepri (2)

More for Less, You Get More You Pay Less

Menpar Arief Yahya Mulai Actions Selling di Batam, Kepri (2)
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN.Com

Bagaimana dengan tourism? Ini yang belum menemukan model wisata yang murah. Konsep more for less ini akan menciptakan ekosistem baru dalam pariwisata, dan akan dicoba di Kepri.

Mengapa Kepri? Pertama, Kepri sudah ditetapkan sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia. Untuk pengembangan yacht dan marina tempat parkir perahu pesiar, Batam, Bintan, Anambas adalah lokasi yang baik yang dekat dengan international hub transportasi baik udara maupun laut. Kepri bisa menjadi gate untuk masuk dan keluarnya yachters ke Tanah Air.

Kedua, Kepri dekat dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia. Kepri masuk dalam kategori border tourism.

"Kita belajar dari apa yang terjadi di Spanyol dan Prancis yang jutaan orang masuk melalui crossborder tourism. Singapore itu ada 3,5 juta Singaporean, 1,5 juta ekspatriat, dan 15,5 juta wisatawan asing masuk setiap tahunnya. Itu adalah pasar, yang sering kita sebut sebagai menjaring ikan di kolam tetangga," kata Arief.

Pria asal Banyuwangi itu menegaskan, dasar konsep TTT adalah kedekatan atau proximity. "Itu akan menjadi opportunity bagi wisata bahari Indonesia. Penyeberangan Batam-Singapore itu hanya 45 menit saja," ujarnya.

Ketiga, Kepri-Singapura-Malaysia juga dekat secara budaya. Sama-sama Melayu sehingga komunikasinya bisa lebih menyambung. Salah satu contoh kedekatan budaya yang membuat orang bergerak dari satu kota ke kota lain adalah mudik Lebaran.

Strategi baru more for less di Kepri ini adalah implementasi dari cara yang tidak biasa untuk memperoleh hasil yang luar biasa. Persis dengan apa yang dijelaskan motivator Tung Desem Waringin yang ikut memberikan materi selama 2,5 jam di Novotel, Batam itu.

"Sampai dengan bulan Oktober 2016, Kepri memang turun, cukup besar, enam persen dari capaian tahun 2015. Kalau industri yang Anda pimpin itu growth negatif dari rata-rata nasional, berarti perusahaan Anda sedang sekarat, atau menjelang mati! Apalagi target nasional harus melompat minimal 25 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya.

BATAM - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut bisnis TTT -tourism, transportation, telecomunication- punya DNA yang mirip. Yakni sama-sama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News