Menperin Yakin Indonesia Jadi Hub Manufaktur di Asia Tenggara
“Dari capaian 20 persen tersebut, laporan World Bank juga menunjukkan, Indonesia menempati peringkat kelima di antara negara G20,” ujarnya.
Menurut Airlangga, Indonesia hampir sejajar dengan Jerman, yang kontribusi sektor manufakturnya berada di angka 20,6 persen. Bahkan, menjadi yang tertinggi di Asean. Sementara itu, posisi teratas ditempati China (28,8 persen), disusul Korea Selatan (27 persen), dan Jepang (21 persen).
Saat ini, negara-negara industri lainnya di kancah global, kontribusi sektor manufakturnya terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17 persen. Mereka itu antara lain Turki, Meksiko, India, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Perancis, Kanada dan Inggris.
“Artinya, sekarang tidak ada negara di dunia yang bisa mencapai di atas 30 persen,” ujarnya.
Untuk itu, melalui sumbangsih sektor manufaktur yang cukup besar, tidak tepat kalau Indonesia dikatakan sebagai negara yang mengalami deindustrialisasi.
“Apalagi, saat ini Indonesia masuk dalam 16 besar negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia,” tandas Airlangga.(cuy/jpnn)
Airlangga Hartarto menyebut Indonesia mampu menjadi hub manufaktur di tingkat Asean. Pasalnya, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi, bahkan basis produksi bagi para produsen global untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga eksp
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Rampungkan Regulasi Turunan Permendag, Kemenperin Berkomitmen Lindungi Industri Nasional
- Jokowi 'Rayu' Apple Membangun Pabrik di Indonesia
- Gejala Deindustrialisasi Makin Nyata, Legislator Minta Jokowi Bertindak
- Kemenperin Tetapkan Pabrik PT Semen Gresik di Rembang sebagai Objek Vital Nasional
- Kemenperin Dukung Modifikator Lokal Go To International
- Membongkar Rahasia Busi NGK yang Diklaim Lebih Baik dari Kompetitor