Mensos: Suara Gemuruh Membuat Korban Longsor Trauma

Mensos: Suara Gemuruh Membuat Korban Longsor Trauma
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (jongkok berkerudung putih) saat meninjau dapur lapangan korban banjir di Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (1/4). Foto: Biro Humas Kemensos for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan korban terdampak tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo masih banyak yang trauma.

"Kalau di Ponorogo itu yang saya tanya, keluar rumah ada yang selamat karena dipikir ada pesawat terbang rendah. Jadi kita bayangkan suara-suara gemuruh yang seringkali itu menjadi trauma bagi korban bencana longsor," ujar Khofifah ditemui di kompleks Istana Negara, Senin (3/4).

Sesaat setelah mendapat kabar terjadi bencana tersebut, Khofifah yang tengah berada di Jawa Timur, langsung berangkat menuju lokasi. Tentu saja, dia ingin memastikan penanganan tanggap darurat dilakukan sebaik mungkin.

Dia bersyukur karena sesampainya di lokasi, Taruna Siaga Bencana (Tagana), BPBD dan unsur lainnya telah mempersiapkan tanggap darurat secara baik. Termasuk dapur umum dari tim kementeriannya.

"Ini berkaitan dengan percepatan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada korban," tukas Khofifah.

Saat ini, pencarian korban yang masih tertimbun longsor terus dilakukan. Meski diakuinya upaya tersebut tidak mudah mengingat ketebalan tanah yang menimpa rumah penduduk.

Di sisi lain, pihaknya juga setuju dengan relokasi penduduk yang tinggal di zona merah bencana longsor itu. Saat ini, proses tersebut sedang dipersiapkan oleh Pemkab Ponorogo berkoordinasi dengan BNPB.(fat/jpnn)


Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan korban terdampak tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo masih banyak


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News