Mentalitas Golkar Melemah

Mentalitas Golkar Melemah
Mentalitas Golkar Melemah
JAKARTA - Sikap diam Partai Golongan Karya (Golkar) yang hingga kini tak kunjung mengumumkan capres dan cawapresnya yang akan diusung pada Pemilu 2009 akhirnya menimbulkan berbagai penafsiran. Seperti yang dilontarkan pengamat politik dari Reform Institute Indonesia, Yudi Latif, misalnya, dia melihat Golkar saat ini berada dalam mentalitas kecil dan melemah.

"Padahal, dalam konteks politik praktis, Golkar itu punya posisi penting dan strategis untuk lebih awal membangun koalisi. Tapi karena mentalitasnya kecil dan melemah, hingga kini Golkar belum mampu menetapkan capres dan cawapresnya," kata Yudi Latif, pada diskusi Agenda 23 dengan tema "Koalisi Pilpres: Sebelum atau Setelah Pemilu Legislatif?" di DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta, Selasa (10/2).

Bersama Yudi, dalam diskusi yang dimoderatori Poempi Hidayatullah itu juga tampil pembicara Syarief Hasan (Partai Demokrat), Maruarar Sirait (PDIP) dan Zulkieflimansyah (PKS). Secara geopolitis, lanjut Yudi, Partai Golkar sudah keluar dari jalur yang semestinya dia berada. Kondisi ini pada akhirnya akan membingungkan masyarakat dan kadernya.

Selain itu, Yudi juga mengingatkan tentang berbagai konsekuensi yang sebentar lagi harus ditanggung dan dihadapi oleh partai berlambang pohon beringin itu terkait akan keluarnya Putusan MK terhadap gugatan atas UU Pemilu. "Jika gugatan beberapa parpol terhadap pasal yang mengatur jumlah suara untuk mengusung capres dan cawapres dikabulkan MK, maka ini juga akan menjadi bencana politik tersendiri bagi Golkar karena posisi penting dan strategis itu gugur dengan sendirinya," ujar Yudi Latif.

JAKARTA - Sikap diam Partai Golongan Karya (Golkar) yang hingga kini tak kunjung mengumumkan capres dan cawapresnya yang akan diusung pada Pemilu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News