Mentan Amran Ingin Kalsel Jadi Penopang Pangan di Luar Jawa

Mentan Amran Ingin Kalsel Jadi Penopang Pangan di Luar Jawa
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam panen di lahan rawa pasang surut di Desa Tambak Sarinah, Kecamatan Kurau, Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel). Foto: Kementan

“Sebelum panen ini, kami teliti dulu bibit apa yang cocok untuk ditanam di lahan rawa. Akhirnya kami menemukan inpari 3 dan 2 yang cocok, dan inilah hasilnya,” ungkap Mentan Amran.

Dengan memetik hasil panen perdana lahan rawa, dia optimstis dapat mengembangkan potensi lahan rawa seluas 500 ribu hektare.

Fokus penggarapan lahan, kata dia, akan tertuju di Kalimantan Selatan (200 ribu hektare), Sumatra Selatan (200 ribu hektare), Jambi (50 hektare), dan Bengkulu (50 hektare).

Kementan akan menggarap optimasi 200 ribu hektare lahan rawa dengan sebaran di empat kabupaten Kalsel yaitu Banjar, Barito Kuala, Tapin, dan Tanah Laut, mulai 2019.

Mentan Amran menyatakan akan terus mengoptimalkan potensi pertanian rawa demi meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

"Kami terus tambah luas tanam sawah. Optimalisasi lahan rawa dari sekali tanam setahun, jadi dua kali tanam setahun, kemudian tiga kali tanam setahun. Ada potensi lahan rawa seluas 200 ribu hektare di Kalsel," ucap Mentan Amran.

Amran sendiri ingin mengoptimalkan lebih dulu 200 ribu hektare lahan rawa dari target 500 ribu hektare di Kalsel. Lahan ini akan dijadikan sebagai pusat pertanian rawa strategis dan modern di luar Jawa.

Apabila sukses, ia optimistis tidak ada lagi paceklik beras ketika musim kemarau di Jawa karena kawasan luar Jawa masih panen padi.

Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang digalakkan Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan hasil positif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News