Mentan Bantu Korban Banjir di Tujuh Kabupaten Sulsel

Mentan Bantu Korban Banjir di Tujuh Kabupaten Sulsel
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan untuk korban banjir di tujuan kabupaten di Sulsel yang terpusat di Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/6). Foto: Humas Kementan

Menurut Amran, penanganan lahan pertanian yang terkena dampak banjir dilakukan secepatnya karena potensi komoditas pertanian di Sulawesi sangat banyak karena merupakan salah satu daerah agraris atau lumbung pangan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selalu di atas nasional yang sebagian besarnya didukung oleh sektor pertanian, sehingga pembangunan pertanian di Sulawesi Selatan harus dijaga. Bahkan perlu ditingkatkan melalui bibit unggul dan pertanian modern yakni teknologi 4.0 serta mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

"Terkait pengelolaan air irigasi, di era pemerintahan Jokowi-JK, telah dialokasikan pembangunan tiga bendungan besar di Sidrap, Luwu dan Jeneponto yang nilainya Rp 3 triliun. Di era pemerintahan Jokowi akan terbangun semua," beber Amran.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasi atas kepedulian Kementan terhadap bencana banjir yang melanda tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kepedulian Presiden Jokowi terhadap pembangunan dan masyarakat Sulawesi Selatan sangat besar.

"Dampak banjir tahun ini cukup besar, sekitar 15.000 hektar padi, 2.002 hektar kedelai dan jagung beberapa hektar. Ini bukti bahwa banjir ini menjadi bencana rutinitas," ujarnya.

Oleh karena itu, Sudirman menegaskan bantuan pemerintahan Jokowi-JK yang membangunan bendungan besar nilainya Rp 3 triliun di Sulawesi Selatan benar-benar dapat membantu mengatasi banjir dan pembangunan pertanian ke depannya. Upaya jangka panjang yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Kementan, akan membangun tanggul keliling berbentuk cincin di danau tempe.

“Ide ini sangat di terima. Kementan membantu 20 ekskavator untuk dibentuk brigade propinsi. Kalo bisa dibendung kita bisa mengontrol airnya, dan semoga ini bisa menjadi solusi mengatasi banjir" tegasnya.

“Dengan demikian, ada potensi bagaimana mengubah banjir sebagai energi negatif menjadi energi yang positif, menjadi sumber air irigasi. Kalau sudah ada air melimpah, tinggal kita maintance," imbuh Sudirman.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Irwan Zulvikar menilai upaya penanggulangan banjir di Sulawasi Selatan sebagai terobosan yang luar biasa, karena dipastikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan secepatkan dapat memulihkan pembangunan infrastruktur pertanian. Bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani yang terkena dampak banjir.

Kementan merespons cepat dampak bencana banjir yang melanda sektor pertanian dan masyarakat petani Sulawesi Selatan tepatnya di tujuh kabupaten yakni Soppeng, Sidrap, Wajo, Pinrang, Bone, Enrekang dan Luwu dengan memberikan bantuan totalnya senilai Rp 10

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News