Mentan: Di Sana Terlalu Rajin, Di Sini Terlalu Malas

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui selama dua tahun pertama menjadi pembantu presiden, benar-benar mendapat 'serangan' bertubi-tubi.
Mulai perubahan iklim El Nino dan La Nina yang menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah, hingga keraguan sejumlah pihak terhadap kinerja Amran.
"Dua tahun jadi menteri, saya dilatih melalui 'serangan' bertubi-tubi. Ada El Nino dan La Nina, rakyat tidak mau tahu, harus berhasil," ujar Amran saat melakukan panen raya dan serap gabah yang kali ini dipusatkan di Kelurahan Sepe'e, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin, kemarin.
Peraih gelar Doktor dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin ini menggambarkan, kondisinya ketika itu seperti seorang pemain bola yang baru direkrut.
Kemudian ditempatkan oleh manajer di posisi striker.
"Menteri dari kampung, belum punya jaringan. Bayangkan timnas, (jadi,red) striker, itu enggak tahu temannya bermain. Apalagi belum tentu menendangnya (teman bermain,red) ke depan, tapi bisa juga ke belakang. Jadi saya katakan, ini tarzan dari hutan. Tahun pertama resepnya enggak baca koran. Karena kalau baca, aku enggak kerja (karena kuatnya kritikan,red)," ucap Amran.
Namun, karena memiliki disiplin ilmu di bidang pertanian, secara perlahan Amran membenahi berbagai kekurangan yang ada.
Mulai dari struktur di Kementerian Pertanian. Hingga kemudian bersama presiden merumuskan kebijakan-kebijakan yang perlu diambil untuk mengubah nasib para petani.
"Aku bekerja 20 jam dalam sehari, karena menyadari ini takdir dan amanah. Jadi tak akan kami sia-siakan. Hasilnya, hari ini stok (beras nasional,red) dua kali lipat, hampir dua juta ton," tutur Amran.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui selama dua tahun pertama menjadi pembantu presiden, benar-benar mendapat 'serangan' bertubi-tubi.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan