Mentan Rilis Satu Data Statistik Pertanian Hortikultura untuk Tentukan Kebijakan
Data menunjukkan, sektor ini terus tumbuh. Ekspor pertanian pada 2021 mencapai Rp 625,04 triliun, meningkat 38,68 persen jika dibandingkan 2020.
Begitu juga dengan indikator kesejahteraan petani tercatat terus meningkat hingga Januari 2022.
Pemutakhiran data pertanian khususnya di subsektor hortikultura akan dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS).
Selain kolaborasi dan sinergi tersebut, pihaknya akan memaksimalkan penggunaaan digital teknologi agar data-data tersebut diakses secara cepat dan mudah.
“Data itu tidak boleh bersifat asumsi, harus faktual, data adalah fakta, sumber dan bukti dari kenyataan yang ada di lapangan. Dengan teknologi digital, kami bisa dengan cepat mengetahui titik bias,'' ungkap Syahrul.
Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto mengungkapkan, pertanian mampu menjadi sektor yang tangguh dan berkontribusi positif pada perekonomian negara.
“Dalam kegiatan perekonomian, sektor pertanian mempunyai peran yang cukup penting. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 13,28 persen pada 2021 atau urutan kedua setelah sektor industri pengolahan sebesar 19,25 persen,” jelasnya.
Dia menjelaskan, pertanian bertumbuh sepanjang 2021 yaitu, 1,84 persen.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, data yang reliabel menjadi basis ketepatan implementasi kebijakan hingga aspek evaluasi
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Kementan Mengajak Masyarakat Mengenali Tanah Sebelum Tanam
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Demi Swasembada Pangan, Kalsel Dukung Program Andalan Kementan
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel