Mentan Syahrul Ingin Tingkatkan Usaha Tani Menjadi Skala Bisnis

Mentan Syahrul Ingin Tingkatkan Usaha Tani Menjadi Skala Bisnis
Menteri Pertanian Syhrul Yasin Limpo. Foto dok Kementan

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy memgatakan bahwa serapan KUR pertanian nasional sampai dengan tanggal 24 Januari 2020 sudah mencapai 600 miliar rupiah.

"Total nilai KUR pertanian adalah Rp50 triliun. Pembiayaan ini diperuntukkan untuk membantu budidya perkebunan, tanaman pangan, hortikuktura dan pertenakan dengan bunga yang rendah yaitu 6 persen," kata Sarwo.

Selain skema KUR, Sarwo Edhy juga menghimbau kepada petani yang hadir untuk bisa mengakses asuransi pertanian.

"Ada asuransi padi dan asuransi ternak. Pemerintah memberikan subsidi sehingga petani dibantu dalam pembayaran preminya. Petani cukup membayar 36 ribu, 144 ribu dibayarkan oleh pemerintah. Sehingga jika padi yang ditanam mengalami puso karen kekeringan atau banjir maka akan diganti 6 juta per hektar untuk satu kali masa tanam," ungkap Sarwo.

Sedangkan, bagi peternak yang telah mengikuti asuransi, pemerintah akan mengganti ternaknya yang mati atau hilang, misalnya sapi, akan diganti Rp10 juta per ekor dengan membayar premi sebesar Rp40 ribu, sementara sisanya, 160 ribu, akan dibayarkan oleh pemerintah.

Namun, semua bantuan yang diberikan itu, menurut mantan Gubernur Sulsel ini hanya sebagai stimulan, yang perlu segera dilakukan adalah terus melkukan konsolidasi dan merubah paradigma pengelolaan usaha tani menjadi skala bisnis.

Dan segala bentuk upaya itu akan dikontrol dan dikendalikan oleh Kostratani dan Agricultural War Room (AWR), dengan daya dukung berupa akurasi data.

"Kita monitoring setiap permasalahan termasuk distribusi pupuk bersubsidi yang aku terima beritanya sewaktu memaparkan Kostratani di kantor pusat FAO di Roma. Tidak butuh lama, hal itu bisa diselesaikan," ungkap Syahrul.(ilk/jpnn)

Menurut Menteri Pertanian Syhrul Yasin Limpo, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) diharapkan akan lebih cepat menggerakkan pembangunan pertanian pedesaan menuju pertanian maju, mandiri dan modern.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News