Mentan SYL Minta Daerah Manfaatkan KUR dan Teknologi untuk Meningkatkan Produksi

Mentan SYL Minta Daerah Manfaatkan KUR dan Teknologi untuk Meningkatkan Produksi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Mekanisasi dan penggunaan teknologi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan pertanian modern.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam arahannya ketika membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 juga sudah mempertegas hal tersebut.

"Bapak Presiden waktu itu menyampaikan bahwa penerapan teknologi pertanian diharapkan mampu menekan biaya produksi menjadi lebih murah sehingga menciptakan harga yang kompetitif dari produksi komoditas pertanian nasional," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menjadi narasumber “Indonesia Food Summit (IFS) 2021”, di Jakarta, Selasa (25/5).

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan produksi dan memberikan pendapatan lebih kepada petani terutama pada proses pascapanen.

"Di Sumbar, berdasarkan pengalaman yang ada, pasca panen perlu diintervensi untuk menghindari food losses yang saat ini bisa mencapai 50 persen," kata Mahyeldi dalam kesempatan itu.

Menurutnya, salah satu upaya yang bisa ditempuh menurutnya adalah dengan merevitalisasi rice milling unit (RMU) yang ada. "RMU di Sumbar ada sekitar 5 ribuan yang itu usianya sudah puluhan tahun, 20 sampai 30 tahun," ungkapnya.

Mahyeldi memperkirakan dengan memperbaiki RMU akan meningkatkan kualitas dan produksi beras sampai 12 persen. Apalagi, tambahnya, dalam proses panen menggunakan teknologi seperti combine harvester.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengakui pemerintah pusat memiliki keterbatasan anggaran sehingga apa yang menjadi harapan gubernur Sumbar tersebut tidak bisa serta merta dilakukan. Menurut Syahrul, pendistribusiannya bertahap dan tidak bisa semuanya langsung diberikan.

Menurut Syahrul, Presiden Jokowi menyampaikan penerapan teknologi pertanian diharapkan mampu menekan biaya produksi menjadi lebih murah sehingga menciptakan harga yang kompetitif dari produksi komoditas pertanian nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News