Mentan SYL Tekankan Pengembangan dan Hilirisasi Kakao
“Kami mengalokasikan kegiatan pengembangan kakao seluas 8.050 hektar melalui kegiatan intensifikasi, peremajaan dan perluasan yang didukung operasional substation dan juga kita akan lakukan pilot project fertigasi kakao," ucapnya.
Andi mengungkapkan ekspor kakao Indonesia meningkat sebesar 0,85 persen dari tahun 2021, yaitu dari 382.718 ton dengan nilai Rp 17,22 triliun pada 2022 menjadi 385.981 ton dengan nilai Rp 19,80 triliun.
Kondisi saat ini, Indonesia telah bertransformasi dari negara penghasil biji kakao menjadi pengolah kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading dan Belanda.
"Sehingga perlu untuk mewujudkan kemandirian petani dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas dengan prinsip berkelanjutan produksi serta peningkatan kualitas produksi," tegas Andi. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus memacu pengembangan hingga hilirisasi komoditas kakao guna mendongrak nilai ekspor.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Kick Off Penanaman Padi Gogo di Musi Rawas
- Didampingi Mentan Amran Kunjungi Panen Padi di Sigi, Jokowi: Bagus
- Pemerintah Harus Tolak Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Freeport
- Kementan Gandeng TNI AD untuk Wujudkan Lampung Menjadi Sentra Produksi Beras Nasional
- Smelter Tembaga PTFI Didorong Memberi Nilai Tambah untuk Indonesia
- Begini Respons Jokowi Terhadap Desain Baru Jersey Timnas