Menteri Amran Ingin Alumni STTP Magelang Jadi Konglomerat
Peraih gelar doktor pertanian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu, lantas mengenang perjuangannya sejak kecil hingga seperti sekarang. Katanya, sejak usia sembilan tahun harus menjual batu, agar bisa makan.
Bahkan, sampai rela tidur di perpustakaan kampus karena tak punya biaya untuk fotokopi. Pernah pula meminjam uang ke bank.
Dalam percintaan pun kerap bertepuk sebelah tangan. "Dulu (suka) dengan tetangga. Karena tinggal di kos-kosan, ditolak. Ada anak kerja di Pertamina, ditolak (juga)," imbuhnya.
Karenanya, Menteri Amran menyatakan, jangan pernah malu terlahir sebagai orang miskin. Menurutnya, itu bukan salah kita ataupun orang tua.
"Tapi, jangan bersedih, karena orang-orang terkemuka di Indonesia dan dunia dari orang tidak punya. Banyak yang lahir dari desa, kampung-kampung. Kenapa? Terbiasa 'ombak besar'," tuntasnya.(jpnn)
Mentan ingin alumni STTP Magelang menjadi konglomerat. Apalagi, mayoritas dari 10 orang terkaya di Indonesia bisnisnya di sektor pertanian.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah