Menteri Australia Sebut Palestina Menerima Hukuman Kolektif

Menteri Australia Sebut Palestina Menerima Hukuman Kolektif
Politisi Ed Husic merasa yakin jika apa yang dialami warga di Palestina adalah bentuk "hukuman kolektif" dari Israel. (ABC News: Matt Roberts)

Menteri Industri dan Sains Australia Ed Husic mengatakan Australia harus lantang menentang "collective punishment" atau "hukuman kolektif" yang dijatuhkan kepada warga Palestina melalui serangan ke Gaza.

Ed mengecam Hamas, kelompok yang dianggap teroris di Australia, serta mendukung hak Israel untuk membela dirinya sendiri dari serangan kelompok Hamas. Namun ia merasa saat ini Gaza sedang mengalami bencana kemanusiaan.

"Saya rasa penting bagi kita untuk berkontribusi terhadap suara-suara internasional yang membela warga Palestina, khususnya keluarga-keluarga Palestina yang tidak bersalah, 3.000 orang di antaranya kehilangan nyawa, untuk mengatakan harus ada cara yang lebih strategis dan tepat untuk meminta Hamas bertanggung jawab, tapi tidak dengan cara yang berdampak pada keluarga Palestina yang tidak bersalah," kata Ed kepada ABC Radio National.

"Saya sangat yakin bahwa warga Palestina dihukum secara kolektif karena tindakan barbarisme Hamas," ujar Ed, yang beragama Islam.

"Ada kewajiban bagi setiap pemerintah, khususnya pemerintah Israel, untuk mengikuti aturan hukum internasional, dan saya sangat ingat kata-kata perdana menteri Australia kalau melindungi nyawa orang yang tidak bersalah bukanlah sebuah kelemahan, melainkan sebuah tanda kekuatan," kata Ed.

Ed memberikan pernyataannya karena khawatir akan adanya perpecahan di Australia dengan meningkatnya konflik Israel-Gaza.

Sebelumnya Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sudah menyatakan "kami bersama Israel", yang dikecam banyak warga Australia dan bukan hanya dari kalangan Muslim dan Arab.

Anne Aly, menteri Muslim lainnya di pemerintahan Australia saat ini, mengatakan kalau ia mendengar jika suara warga Palestina tidak didengarkan.

Menteri Industri dan Sains Australia mengatakan Australia harus lantang menentang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News