Menteri Basuki Sebut Investor Malaysia Meminati Proyek Pembangunan IKN Nusantara

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa sekitar 183 investor Malaysia meminati proyek pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur.
Para investor Malaysia tersebut ingin dan berminat untuk melakukan investasi dalam pembangunan di IKN.
Adapun sektor-sektor yang diminati seperti perumahan, rumah sakit, pendidikan, startup, energi, dan sebagainya.
"Saya kemarin ke Kuala Lumpur karena diundang oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Malaysia, mereka mengadakan forum dan para investor dari Malaysia yang hadir banyak sekali, sekitar 183 investor," ujar Menteri Basuki di sela-sela acara CreatIFF di Jakarta, Kamis (1/12).
Tentunya, jika para investor tersebut tertarik untuk berinvestasi, maka anggaran untuk IKN bukan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Kalau bukan dengan APBN, berarti macam-macam skema investasinya, apakah investasi murni, kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KBPU) dan sebagainya, tergantung pada jenis kegiatannya.
Negara-negara lainnya yang tertarik dan telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN, antara lain, Jepang, Spanyol, Finlandia, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan.
Terkait dengan Korea Selatan, kata Basuki, saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk immersed tunnel, dan pembangunannya juga nanti bisa dengan skema investasi non-APBN.
Menteri Basuki menyebut sekitar 183 investor Malaysia meminati proyek pembangunan IKN Nusantara.
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan