Menteri BUMN Kawinkan Program Makmur Pupuk Indonesia dengan KUR

Menteri BUMN Kawinkan Program Makmur Pupuk Indonesia dengan KUR
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga (tengah) saat menjelaskan Program Makmur Pupuk Indonesia yang disinergikan dengan KUR. Foto dok Pupuk Indonesia

Nah melalui program Makmur ini, Arya memastikan kebutuhan pupuk petani akan lebih terjamin, apalagi pupuk yang dimanfaatkan merupakan non subsidi atau komersil.

“Pak Erick meminta perbankan BUMN dipakai sebagai yang menanggulangi pendanaannya, supaya ada perubahan di pertanian kita, dan sudah pasti kita menyarankan tidak pakai pupuk subsidi, karena dari pupuk non subsidi ini diharapkan hasil produktivitasnya naik 40%-60% dibandingkan biasanya,” kata Arya.

Program Makmur telah diluncurkan pada Agustus 2021, dan telah diikuti oleh 50.054 orang petani dan terlaksana di atas lahan seluas 71.612 hektar sampai akhir 2021.

Program Makmur juga mampu meningkatkan produktivitas komoditas jagung sebesar 34,91% dan padi sebesar 33,71%, sementara dari sisi penghasilan atau keuntungan petani komoditas jagung naik 48,07% dan padi naik 44,92%.

Kecamatan Tulangan, Jatim masuk ke dalam program Makmur yang dijalankan oleh PT Petrokimia Gresik. 

Adapun jumlah petani yang terlibat hingga Februari 2022 sebanyak 13.655 orang, dengan rincian garapan padi seluas 5.770 hektar, jagung 3.976 hektar, tebu 13.775 hektar, kelapa sawit 2.244 hektar, bawang merah 15 hektar, dan hortikultura 477 hektar.(chi/jpnn)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mensinergikan program Makmur PT Pupuk Indonesia dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News