Menteri Hukum Malaysia Mundur dari Kabinet Badawi
Tak Mau Terapkan ISA
Selasa, 16 September 2008 – 12:15 WIB

Menteri Hukum Malaysia Mundur dari Kabinet Badawi
KUALA LUMPUR – Menteri urusan Hukum Malaysia Zaid Ibrahim mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Abdullah Badawi. Pengunduran dia sebagai protes atas penahanan tiga orang pada akhir pekan lalu di bawah ancaman undang-undang keamanan dalam negeri Internal Security Act (ISA).
Keputusan ini diambil karena dirinya tidak sepakat pada penggunaan undang-undang tersebut untuk melawan blogger antipemerintah, jurnalis, dan politisi oposisi. ISA memberikan keleluasaan kepada polisi untuk menahan tersangka dalam jangka waktu tak terbatas tanpa melalui proses peradilan.
Zaid Ibrahim
Beberapa menteri termasuk menteri perumahan Datuk Seri Syed Hamid Albar, menyerang Zaid karena dianggap telah menghancurkan jabatan dan mengkritisi aksi pemerintah. Zaid mengatakan bahwa ISA seharusnya digunakan untuk melawan aksi teroris yang mengancam keamanan negara. Namun, peraturan ini justru ditargetkan untuk orang-orang kritis dan partai oposisi. Hal ini menurut dia mencederai tujuan politik.
Zaid mengatakan kepada reporter pada akhir pekan lalu bahwa kasus itu seharusnya ditangani dalam sistem peradilan. Anggota kabinet lainnya menaruh perhatian terhadap pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang diyakini turut campur tangan dalam persoalan ini. Anwar mencoba meyakinkan anggota pemerintah untuk bergabung dengan partainya Aliansi Rakyat.
KUALA LUMPUR – Menteri urusan Hukum Malaysia Zaid Ibrahim mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Abdullah Badawi. Pengunduran dia sebagai
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza