Menteri KKP Klaim Tak Ada Kapal China di Natuna

Menteri KKP Klaim Tak Ada Kapal China di Natuna
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mempertanyakan tak percaya ada kapal nelayan asal China yang mencuri ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

"Kalau kita lihat nelayan China yang eksploitasi kata orang itu di mana? Karena kami waktu tangkap tanggal 30 (Desember 2019) itu yang kami temukan tiga kapal Vietnam. Kami mau tahu di mana? Kasih tahu kami," kata Edhy usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1).

Ia meminta karena isu adanya kapal nelayan China di Natuna itu tidak disebar. "Jangan kita memperkeruh suasana padahal kejadiannya sebetulnya enggak begitu luar biasa," lanjut mantan Ketua Komisi IV DPR ini.

Sebelumnya, Bakamla mengungkapkan ada kapal asing masuk pada 19 Desember 2019. Bakamla kemudian mengusir kapal-kapal itu. Rupanya tak kapok. Pada 24 Desember 2019, kapal itu masuk lagi.

Kapal-kapal China yang masuk dinyatakan telah melanggar ZEE Indonesia dan melakukan kegiatan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing.

Pihak Bakamla kemudian melaporkan kejadian ini ke Kementerian Polhukam dan Kementerian Luar Negeri. Tak lama setelah itu, Kementerian Luar Negeri memanggi Duta Besar China untuk Indonesia.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), melalui keterangan resmi yang dikutip dari situs Kemenlu, mengaku telah mendapat laporan dari Bakamla dan telah memanggil Duta Besar China yang ada di Jakarta.

Namun Edhy menafikkan peristiwa itu. Kata dia, pihaknya sudah menemui nelayan lokan yang menyebut tidak ada yang mengetahui peristiwa yang katanya melibatkan kapal Tiongkok.

Saat menurunkan timnya ke Natuna, menurut Edhy, pihaknya hanya menangkap kapal nelayan Vietnam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News