Menteri LHK Dorong Pertumbuhan dan Kelestarian Lingkungan Ekonomi Biru

Menteri LHK Dorong Pertumbuhan dan Kelestarian Lingkungan Ekonomi Biru
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya dan Bupati Tangerang selaku Tuan Rumah pelaksanaan Forum PNLG Tahun 2022 Ahmed Zaki Iskandar (kanan) menunjukkan plakat pada acara pembukaan PEMSEA (Pengelolaan Lingkungan Pesisir di Asia Timur) Network of Local Government (PNLG) Forum 2022 di Tangerang, Banteng, Selasa (25/10/2022). Foto: Humas KLHK

“Diharapkan melalui regulasi, insentif, pembangunan institusi, partisipasi pemangku kepentingan, riset dan pengembangan kemampuan, serta mekanisme pembiayaan pada sektor-sektor lingkungan, merupakan suatu kondisi yang dapat memungkinkan didukungnya investasi lebih lanjut,” harap Menteri Siti yang berhasil menurunkan laju deforestasi terendah sepanjang sejarah dalam 20 tahun terakhir ini.

Sementara itu, Bupati Tangerang selaku Tuan Rumah pelaksanaan Forum PNLG Tahun 2022 Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Forum PNLG dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan dalam hal tata kelola kawasan pesisir, terutama dalam hal pengelolaan kawasan pesisir yang terintegrasi, sebagaimana tema yang diangkat pada tahun ini.

“Kita berharap akan ada pertukaran pengetahuan yang konstruktif, yang kemudian akan berdampak dengan adanya kolaborasi-kolaborasi dalam implementasi program-program pembangunan kawasan pesisir,’’ kata Bupati Tangerang.

Mitigasi Perubahan Iklim

Setali tiga uang dengan Le Quang Nam, Vice Chair Da Nang People’s Committee, Vietnam, selaku President PNLG Forum, yang hadir pada kesempatan ini. Dia mengatakan bahwa PNLG tetap berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam penanganan dan mitigasi terkait perubahan iklim, sejalan dengan apa yang telah digariskan di dalam UN Framework on Convention of Climate Change.

Provinsi Da Nang juga ingin membagikan terkait pengalaman dan pengetahuan mereka dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan non-alam.

“Da Nang tengah mengembangkan diri dalam hal kemampuan perkiraan (forecasting), kewaspadaan dini (early warning) dan system pemulihan pascabencana. Diharapkan melalui forum ini akan ada kolaborasi antar anggota forum, terutama dalam hal riset dan inovasi di bidang maritim serta pengembangan nilai sosio-ekonomi dari kawasan pesisir,” kata dia.

Hal senada dikemukakan Mr. Vann Monyneath, Director General of Policy and Strategy, Ministry of Environment, Kamboja. Menurut dia, forum ini sangat penting karena banyaknya masyarakat di kawasan Laut Asia Timur yang bergantung pada ekonomi yang berorientasi pada kawasan pesisir dan maritim.

Menteri Siti menjelaskan fondasi utama dari konsep blue-economy adalah ekonomi kelautan lestari, berketahanan dan inklusif yang memerlukan laut bersih, sehat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News