Kongo Belajar Pengolahan Lahan Gambut ke Indonesia

Kongo Belajar Pengolahan Lahan Gambut ke Indonesia
Menteri Lingkungan Hidup dan Pariwisata Republik Kongo, Arlette Soudan-Nonaults dan Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Demokratik Kongo, Jose Ilanga Lofonga. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, BOGOR - Delegasi dari Kongo mengunjungi sejumlah kawasan di Indonesia. Kedatangan mereka ini bertujuan untuk mempelajari cara penanganan lahan gambut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.

Delegasi yang dipimpin Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup Republik Kongo Madamme Arlette Soudan Nonault ini awalnya mengunjungi Pontianak, Kalimantan Barat untuk melihat lahan gambut.

Kemudian, kunjungan dilakukan ke lokasi International Tropical Peatland Center (ITPC) di kantor Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, Bogor (29/10).

Menteri Arlette menyampaikan apresiasinya atas sambutan yang baik dari Menteri LHK Siti Nurbaya beserta jajaran, selama kunjungannya di Indonesia.

"Kami sangat berterima kasih dan sangat menikmati berbagai kunjungan yang dilakukan," ujar dia melalui siaran pers Kementerian LHK, Selasa (30/10).

Apresiasi juga disampaikan Menteri Arlette atas inisiatif Indonesia yang tengah membangun ITPC. "Dengan hadirnya ITPC, menjadi peluang yang sangat baik bagi kami untuk mendapat pembelajaran pengelolaan gambut di Indonesia," sambung dia.

Dia kemudian menerangkan, Republik Kongo dan Republik Demokratik Kongo memiliki potensi hutan tropis terpanjang di dunia, dengan mayoritas lahan gambut sekitar 145.500 kilometer persegi dalam kondisi yang baik.

“Itu mencakup 17 persen wilayah daratan Kongo, dengan potensi menyerap karbon setara tiga tahun emisi gas rumah kaca dunia,” kata dia.

Kongo mengapresiasi inisiatif Indonesia membangun International Tropical Peatland Center.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News