Menteri Pendidikan Patutnya dari Muhammadiyah

Menteri Pendidikan Patutnya dari Muhammadiyah
Eks relawan Jokowi-Ma'ruf, Ton Abdillah Has. Foto dok pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Proses penyusunan Kabinet Indonesia Kerja Jilid II saat ini tengah digodok dalam beberapa hari. Rencananya para menteri terpilih akan diumumkan dan dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10) besok.

Presiden Jokowi dalam banyak kesempatan memberi gambaran bahwa menteri yang akan membantunya menjalankan pemerintahan ke depan merupakan figur profesional dan mampu bekerja cepat tanpa mengabaikan aspek representasi partai politik, golongan dan kedaerahan.

Tujuan Presiden Jokowi tersebut mendapat dukungan dari eks relawan Jokowi-Ma'ruf, Ton Abdillah Has. Koordinator Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (KN RMI) ini menyatakan profesionalitas dan representasi merupakan perpaduan ideal.

"Profesionalisme merupakan syarat mutlak karena akan mempengaruhi kinerja kementerian, sedangkan representasi adalah keniscayaan mengingat mengelola negara bangsa yang demikian kompleks memerlukan kebersamaan," ujar Ton Abdillah dalam siaran persnya.

Namun, pria yang juga mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini menggarisbawahi, keduanya mesti dikombinasikan agar faktor kinerja dan politik dapat berjalan beriringan.

"Sejumlah calon menteri yang sejak kemarin sudah diperkenalkan lewat undangan ke Istana Negara sudah menunjukkan upaya mengkombinasikan dua faktor tersebut, meski hingga siang ini representasi dua ormas besar, yaitu NU dan Muhammadiyah yang biasanya diberi peran di bidang Agama dan Pendidikan belum terlihat," tutur Ton.

Terkait hal ini Ton berpendapat, sudah sepatutnya bidang pendidikan dipercayakan kepada tokoh Muhammadiyah. Mengingat Muhammadiyah memang konsen pada pengembangan SDM unggul melalui bidang pendidikan dengan mengelola ribuan lembaga pendidikan berupa PAUD hingga Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia, sejak sebelum Indonesia merdeka.

"Muhammadiyah memiliki banyak tokoh pendidikan yang siap diberi amanah oleh Presiden Jokowi. Dan InsyaAllah memenuhi kedua kriteria di atas, profesional dan merepresentasikan sebuah ormas besar di Indonesia," pungkasnya.(chi/jpnn)

Sejumlah calon menteri yang sejak kemarin sudah diperkenalkan lewat undangan ke Istana Negara sudah menunjukkan upaya mengkombinasikan dua faktor tersebut, meski hingga siang ini representasi dua ormas besar, yaitu NU dan Muhammadiyah.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News