Menteri Pertanian NSW Minta Tas Penumpang dari Bali Diperiksa

Menteri Pertanian NSW Minta Tas Penumpang dari Bali Diperiksa
Dugald Saunders (kanan), menginginkan langkah-langkah ekstra di tingkat nasional untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku. (ABC Mid North Coast: Alexandra Jones)

Belum ada seruan untuk larangan bepergian

Namun, Saunders tidak dapat menerapkan seruan dari anggota parlemen Pat Conaghan yang meminta agar ada 90 hari larangan perjalanan non-esensial ke dan dari Indonesia.

Dia mengatakan itu adalah sesuatu yang bisa dipertimbangkan, tetapi belum dilaksanakan.

"Industri pariwisata telah melalui kesulitan dan baru saja pulih jadi saya pikir kita perlu mengambil pendekatan hati-hati pada larangan perjalanan. Sesuatu yang bisa kita simpan nanti jika diperlukan," katanya.

Sebelumnya PM Australia menegaskan jika Australia tidak akan menutup perbatasan dengan Indonesia.

Rencana biosekuriti di peternakan

Menteri Saunders telah mengunjungi peternakan sapi perah di Bowraville di NSW dan mengatakan petani dapat mengambil tindakan preventif seperti memasang peringatan di gerbang depan lahan pertanian atau perternakan milik mereka.

"Ini pesan yang cukup sederhana yakni menghubungi pemilik properti sebelum Anda memasukinya," katanya.

"Ada bak untuk membasuh kaki yang harus Anda lalui jika Anda mengunjungi tempat produksi olahan susu. Ini merupakan salah satu tindakan biosekuriti yang sangat sederhana, tetapi sangat tepat untuk peternakan."

Pemilik peternakan Bowraville, John Usher, mengatakan industri daging sapi akan benar-benar hancur jika penyakit itu terdeteksi di Australia dan pergerakan ternak dihentikan.

Menteri Pertanian negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney, menyerukan kepada semua pelaku perjalanan yang kembali dari Bali untuk diperiksa tasnya, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News