Menteri Siti Awasi Ketat Riau, Sumsel dan Jambi

Menteri Siti Awasi Ketat Riau, Sumsel dan Jambi
Menteri LHK Siti Nurbaya di kompleks Istana Negara. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan jajarannya saat ini terus memantau jumlah titik api di sejumlah wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

Beberapa wilayah itu di antaranya Riau, Jambi, Sumatera secara keseluruhan dan Kalimantan.

"Kami akan terus mewaspadai. Tidak boleh berhenti. Tanggal 2 kemarin juga masih ada api di perbatasan Riau dan Sumut, kemudian perbatasan Riau dan Sumbar. Dalam catatan saya hotspot di Januari juga masih ada 33 titik tahun ini, dibandingkan pada 2017 sebanyak 101 titik, kemudian 2016 sebanyak 199 titik. Jadi walaupun lebih kecil tapi tetep harus diwaspadai," tegas Menteri Siti di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/2).

Menteri Siti memastikan unit observasi dari kementerian terus mengontrol semua titik tersebut. Dia juga memantaunya secara langsung melalui teknologi aplikasi dari smartphone android.

Terkait pengawasan ini, Menteri Siti khusus meminta ada pemantauan terhadap Riau yang hampir setiap tahun pada periode Februari selalu ada karhutla.

Dia menyatakan musim yang berbeda di setiap wilayah turut menjadi catatan KLHK untuk memantau titik api setiap daerah.

"Kalau Riau pada Februari diwaspadai kemudian Kalbar juga termasuk cepat antara Maret atau April musim panasnya.
Yang agak aneh dari dulu Riau dari Februari akhir sampai Maret tinggi hotspot-nya. Karena itu kami awasi terus," tegasnya.

Menteri Siti juga mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo saat membuat Rakornas Pengendalian Karhutla di Istana Negara.

Saat ini jumlah titik api kebakaran hutan di Indonesia sudah menurun drastis setelah karhutla pada 2015 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News