Menteri Siti: Perhutanan Sosial Menjadi Perhatian Dunia

Menteri Siti: Perhutanan Sosial Menjadi Perhatian Dunia
Menteri LHK Siti Nurbaya saat menjadi pembicara kunci dalam salah satu sesi COP UNFCCC ke-23. Foto: Humas LHK for JPNN.com

jpnn.com, BONN - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menghadiri tiga pertemuan kunci dalam rangkaian Konferensi Perubahan Iklim (COP UNFCCC) ke-23 di Bonn, Jerman.

COP atau Conference of Parties menjadi forum bagi 195 negara dan satu blok ekonomi (Uni Eropa), untuk saling bertemu dan mendiskusikan rencana kemanusiaan memerangi perubahan iklim.

Menteri Siti menjelaskan pada pertemuan pertama, membahas rencana UN Environment atau UNEP membangun koalisi global untuk gambut. Hal ini sudah diinisiasi sejak COP22 Marrakech, serta pernah digelar pertemuan di Indonesia bulan Mei lalu.

''Sekarang komitmen itu ingin dikukuhkan. Inisiatornya adalah UN Env atau UNEP, Peru, Congo Demokratik dan Congo Republik, serta Indonesia. Sejak terbentuk tahun 2016 sampai dengan sekarang, sudah bergabung 24 negara,'' ungkap Menteri Siti.

Berikutnya Menteri Siti Nurbaya menjadi pembicara untuk high segment events, yang digelar Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Turut menjadi pembicara dalam agenda ini, Perdana Menteri Tuvalo, Dirjen FAO, Menteri Perikanan Fiji dan Astronot dari European Soace Agency. Moderatornya senior jurnalis BBC, Lucy Hockings.

Isi pertemuan ini secara umum membahas bagaimana integrasi food security dengan climate changes dari segala aspek. Seperti dari aspek pertanian, perikanan dan kehutanan.

''Bagian saya menjelaskan dari sisi kehutanan, dan saya ambil angle landscape approach yang tidak lain adalah gabungan physical environement and human environment. Fokus pada people. Menjadi kabar baik, program Perhutanan Sosial Indonesia yang sedang digesa mulai populer dan menjadi perhatian dunia,'' ungkap Menteri Siti.

Selanjutnya Menteri Siti Nurbaya berbicara pada Panel sesi III FAO yang membahas khusus integrasi landscape approach. Pada kesempatan ini ia menjelaskan lima pendekatan untuk Indonesia terkait kehutanan, lingkungan hidup dan perubahan iklim. ''Semuanya di bawah judul besar People Centered, Perhutanan sosial,'' tegas Siti.

Menteri LHK Siti Nurbaya mengadiri tiga pertemuan kunci di COP UNFCCC ke-23 yang digelar di Bonn.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News