Menteri yang Lempar Wacana Penundaan Pemilu Sebaiknya Direshuffle, Siapa Saja ya?

Menteri yang Lempar Wacana Penundaan Pemilu Sebaiknya Direshuffle, Siapa Saja ya?
Dokumentasi - Sekjen PBB Afriansyah Noor (kanan) berbincang hangat dengan Gibran Rakabuming Raka. Afriansyah menyarankan presiden mereshuffle para menteri yang memperkeruh stabilitas politik. Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menilai pernyataan menteri dan ketua umum partai politik pendukung pemerintah soal wacana penundaan pemilu, hanya memperkeruh suasana.

Dia lantas mengingatkan para pembantu presiden dan politikus pendukung pemerintah, berhenti menciptakan wacana yang justru membuat kacau stabilitas politik, karena akan mengganggu proses pemulihan perekonomian bangsa.

“Dalam konstitusi, pemilu diadakan setiap lima tahun sekali dan jabatan presiden hanya dua periode."

"Ini yang harus ditaati, jangan membuat gaduh dengan melempar bola panas tentang wacana penundaan pemilu, itu sudah melanggar konstitusi,” ujar Ferry dalam keterangannya, Minggu (10/4).

Fery kemudian mengajak para menteri dan partai pengusung pemerintah bahu-membahu memberikan solusi yang baik kepada presiden, bukan membebani presiden dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.

“Sekarang ini lagi krisis minyak goreng dan BBM naik. Nah, bagaimana para pembantu presiden ini memberikan solusinya, jangan memperkeruh suasana dengan melempar isu penundaan pemilu,” ucapnya.

Ferry lebih lanjut mengatakan, wacana penundaan pemilu telah membuat masyarakat terbelah menjadi dua kubu.

Dia menggambarkan hal tersebut sebagai perbuatan mengadu domba masyarakat.

Presiden sebaiknya mereshuffle menteri yang memperkeruh stabilitas politik dengan wacana penundaan Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News